Teknologi
BCI dalam film SURROGATES (2009)
V.
Tri Frebrina Harisetyawan
1206222326
Surrogates (2009) adalah sebuah film
yang menggambarkan masa depan dimana teknologi sudah sangat maju, di tandai
dengan adanya robot-robot penggani manusia yang disebut Surrogates. Surrogates
ini adalah sebuah robot yang mirip dengan manusia secara fisik, cara kerja otak
dan kemampuan berkomunikasi. Robot ini dikendalikan oleh manusia dengan cara
duduk atau berbaring di tempat tidur dan menghubungkan mata dan kepala ke computer
sehingga surrogates dapar dikendalkan jarak jauh. Komputer ini berfungsi untuk
mengontrol Surrogates mereka dengan pikiran mereka di dalam otak, Hingga akhirnya
kecanggihan teknologi ini mengubah kehidupan manusia yang mana semua aktivitas
dikendalikan dengan robot-robot surrogates sehinga dapat dikatakan manusia
kehilangan peranya sebagai manusia.
Sistem pengendalian surrogates ini
mengimplementasikan BCI – Brain Computer Interface yang mempunyai chip memory
dan ditanamkan di kepala bagian belakang. Surrogates awal mulanya diteliti pada
monyet yang menggunakan tangan buatan da digerakkan denga pikiran monyet
tersebut. Surrogates juga digunakan untuk orang cacat fisik dan memiliki
keterbatasan yang menggunakan pikirannya untuk mengendalikan/menggerakkan badan
sistetiknya
Brain-Computer Interface (BCI) merupakan
perancangan sebuah sistem untuk menghasilkan komunikasi baru yang langsung
antara mesin/komputer dengan sistem saraf otak manusia. Dalam penggunaan sistem
BCI, manusia dapat menggerakkan mesin/komputer secara langsung tanpa harus
menggerakkan anggota tu.buhnya dengan sinyal-sinyal otak yang diproses untuk
dapat meng-command mesin tersebut. Di
dalam otak terdapat banyak neuron-neuron yang saling dihubungkan dengan
dendrite dan axon. Sinyal otak ini menarik untuk diteliti dan diobservasi
karena setiap kali kita memikirkan sesuatu, sinyal elektris akan dihasilkan
karena adanya beda potensial dari ion yang ada di membrane suatu neutron.
Pondasi utama ilmu pengetahuan yang menjadi dasar BCI adalah
neirosains (ilmu yang mempelajari tentang system syaraf manusia) dan ilmu
rekayasa biomedis. Dalam neurosains dikenal istilah neural prostheses atau
seperangkat peralatan yang dapat menggantikan fungsi dari system syaraf atau
organ sensor dalam tubuh manusia. Fungsi dari BCI yaitu mampu menggambarkan apa
yang ada di dalam pikiran manusia, dan menterjemahkannya ke dalam komputer.
Sekaran ini, para ilmuwan komputer bekerja sama
dengan ilmuwan biomedis, menangkap dan mempelajari pola-pola dari sinyal
elektris tersebut, kemudian menerjemahkannya untuk dapat digunakan dalam
melakukan pengontrolan suatu alat. Sebagai contoh, ketika seseorang melihat
suatu objek berwarna merah, sinyal elektris yang dihasilkan akan mempunyai pola
yang selalu sama.
Perkembangan
Surrogates ini dimulai pada tahun 2002, 7 tahun sebelumnya dari pembuatan film,
menurut VSI (Pemimpin Produsen Industri), secara fakta surrogates digunakan 98%
populasi dunia di hampir semua aktivitas kehidupan. Berdasarkan hal ini, rekor
tindak kriminal seperti kekerasan, penyakit menular, dan diskriminasi juga
berkurang sangat jauh. Tiga tahun sebelumnya dari pembuatan film yaitu 2006,
terjadi prokontra dikalangan masyarakat. Banyak masa yang dipimpin oleh Zaire
Powell yang menentang penggunaan surrogates dan membatasi penggunaannya karena
surrogates adalah kehidupan palsu.
Perkembangan
teknologi semakin maju dan berhasil diciptakan robot surrogates. Film ini
menceritakan beberapa khasus kecelakaan yang terjadi dalam kehidupan. Dengan
robot surrogatess korban jiwa dapat dihindari karena yang mengalami kecelakaan bukan
manusia pemilik surrogate itu sendiri. Di awal tahun ini robotic surrogates ini
diciptakan dan diintegrasi penuh untuk menjalankan tugas-tugasnya dalam
memenuhi kebutuhan manusia. Robotic surrogates ini mendapat
energinya dari baterai yang bisa dicharge. Robotic surrogates secara
nyatanya tidak membuat pemiliknya selalu aman. Berdasarkan film ini, manusia
pengguna robotic surrogates bisa tewas
pada saat melakukan pengendalian surrogatesnya karena ada kesalahan yang
terjadi pada alat kendali.
Kesimpulan
yang di dapat dari film ini adalah, kita sebagai manusia harus bijak dalam
menanggapi kemujuan Teknologi. Kemajuan teknologi dikemabangkan oleh manusia
sendiri dan untuk menunjang kehidupan manusia, membantu manusia dalam
mempermudah melakukan sesuatu dan menunjang kebutuhan manusia. Sebuah robot
yang dibuat dengan kecanggihan tinggi bahkan dapat dikatakan lebih canggih dari
manusia dalam segi kecepatan bekerja, ketahanan bekerja, dan keakuratan
melakukan pekerjaan. Dari sini, timbul presepsi bahwa robot terlalu urgensi
dalam menggatikan peran manusia dalam kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu pekerjaan
manusia yang bisa dikerjakan robot akan difungsi alihkan ke robot, sehingga
lama kelamaan manusia akan kehilangan perannya sebagai manusia. Dalam film
Surrogatess, manusia kehinlangan komunikasi antar manusia sendiri, rasa malas
dalam melakukan sesuatu karena kehidupan mereka sehari-hari hanya tidur
berbaring dan mengendalikan pikirannya pada sebuah robot surrogates ini.
Perkembangan teknologi, mempunyai banyak kepositifan dan dampak negative yang
harus di antisipasi secara bijak oleh pembuat perkembangan teknologi itu sendiri,
yaitu manusia.